Jumat, 08 Juni 2012

Fitokimia Lab (50%,done)




BAB IPENDAHULUANPada tahun-tahun terakhir ini fitokimia atau kimia tumbuhan telah berkembang menjadi suatu disiplin ilmu tersendiri, berada diantara kimia organik bahan alam dan biokimia tumbuhan, serta berkaitan erat dengan keduanya. Bidang perhatiannya ialah aneka ragam senyawa organik yang dibentuk dan ditimbun oleh tumbuhan yaitu mengenai struktur kimianya, biosintesisnya, perubahan serta metabolisme penyebarannya secara alamiah.Dalam penggunaan umum, fitokimia memiliki definisi yang lebih sempit. Fitokimia biasanya digunakan untuk merujuk pada senyawa yang ditemukan pada tumbuhan yang tidak dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh, tapi memiliki efek yang menguntungkan bagi kesehatan atau memiliki peran aktif bagi pencegahan penyakit.Fitokimia berasal dari kata phytochemicalphyto berarti tumbuhan atau tanaman dan chemical sama dengan zat kimia berarti zat kimia yang terdapat pada tanaman. Fitokimia atau kadang disebut fitonutrien dalam arti luas adalah segala jenis zat kimia atau nutrient tang diturunkan dari sumber tumbuhan, termasuk sayuran dan buah-buahan. Senyawa fitokimia tidak termasuk kedalam zat gizi karena bukan berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral maupun air.Obat tradisional digunakan oleh masyarakat secara luas sejak jaman dahulu kala dan ada kecenderungan meningkat. Obat tradisional dengan bahan baku simplisia tidak selamanya rasional. Sebagai contoh misalnya obat tradisional dalam bentuk tablet, kapsul, dan juga pil yang penggunaannya dilakukan secara langsung dengan cara ditelan dan tidak seperti obat tradisional dalam bentuk serbuk, yang penggunannya dilakukan dengan cara penyeduhan dengan air mendidih terlebih dahulu, yang sekaligus merupakan upaya pengamanan terhadap jasad renik yang mungkin terikut. (DIRJEN POM 1986)Penyarian merupakan kegiatan penarikan zat yang dapat larut dari bahan yang tidak larut dapat pelarut dengan pelarut cair. Mengenai materi medikanya yang berasal dari tanaman, hewan, maupun mineral dpat berbentuk simplisia yaitu sebagai bahan bakal atau bahan obat mentah. (DIRJEN POM 1986)Sesudah diekstraksi atau diisolasi bahan-bahan mentah tadi dapat bahan obat murni (glikosida, alkaloid, minyak menguap, dll). Selanjutnya bahan-bahan obat murni atau zat murni dapat sebagai hasil sintesa yaitu bahan-bahan sintetik yang mempunyai struktur kimiawi dan sifat-sifatnya terapeutik dan identik. Walaupun keduanya masih dapat dibedakan dengan melihat sifat-sifat fisika dan kimianya, misalnya kamfer alam yang diperoleh dari pohon Cinnamomum campera. (DIRJEN POM 1986)Adapun cara-cara ekstraksi diantaranya :1.    Maserasi (Departemen Kesehatan RI. 1986:10 – 16)       Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Maserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari akan menembus dinding seldan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dank arena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dsalam sel dengan yang diluar sel,maka larutan yang terpekat didesak keluar. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan diluar sel dengan larutan di dalam sel.       Maserasi digunakan untuk penyarian simplisia yang mengandung zat aktif yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak mengandung zat yang mudah mengembang dalam cairan penyari, tidak mengandung benzoin, stirak dan lain-lain.       Cairan  penyari yang digunakan dapat berupa air, etanol, air-etanol, atau pelarut lain. Bila cairan penyari digunakan air maka untuk mencegah timbulnya kapang, dapat ditambahkan bahan pengawet, yang diberikan pada awal penyarian.2.    Perkolasi       Perkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Kekuatan yang berperan pada perkolasi antara lain: gaya berat, kekentalan, daya larut, tegangan permukaan, difusi, osmosa, adesi, daya kapiler dan daya geseran (friksi).3.    Soxhletasi       Soxhlet adalah penyarian simplisia secara berkesinambungan, cairan penyari di dalam labu alas bulat dipanaskan sehingga menguap dan uap cairan penyari mengembun menjadi molekul-molekul air oleh pendingin balik dan jatuh ke dalam selongsong membasahi simplisia sambil mengekstraksi zat aktif yang ada di dalam sel-sel simplisia dan selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah melalui pipa kapiler (sifon), proses ini berlangsung hingga penyarian zat aktif sempurna ditandai dengan beningnya cairan penyari yang melalui pipa sifon (sekitar 20-25 kali sirkulasi) atau jika diidentifikasi dengan kromatografi lapis tipis tidak menampakkan noda lagi. (Tim Dosen UIT, 2011)4.    Refluks       Refluks adalah ekstraksi pelarut pada temperature didihnya selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Refluks dilakukan dengan merendam simplisia dalam pelarut di dalam labu bundar. Dengan pemanasan, proses ekstraksi lebih cepat, adanya kondensor akan mendestilasi . pelarut sehingga seolah-olah ditambahkan pelarut baru ke dalam system sehingga dapat menarik lebih banyak zat aktif.5.    Destilasi Uap       Destilasi uap adalah metode yang popular untuk ekstraksi minyak-minyak menguap (esensial) dari sampel tanaman. Metode destilasi uap air diperuntukkan untuk menyari simplisia yang mengandung minyak menguap atau mengandung komponen kimia yang mempunyai titik didih tinggi pada tekanan udara normal. Ekstraksi kandungan kimia menguap (minyak atsiri) dari bahan (segar atau simplisia) dengan uap air berdasarkan peristiwa tekanan parsial kandungan kimia menguap dengan fase uap air dari ketel secara kontinu sampai sempurna dan diakhiri dengan kondensasi fase uap campuran (kandungan kimia menguap ikut terdestilasi) menjadi destilat air bersama-sama kandungan kimia yang memisah sempuma atau memisah sebagian...Penyarian minyak menguap dengan cara simplisia dan air ditempatkan dalam labu berbeda. Air dipanaskan dan akan menguap, uap air akan masuk ke dalam labu sampel sambil mengekstraksi minyak menguap yang terdapat dalam simplisia, uap air dan minyak menguap yang telah terekstraksi menuju kondensor dan akan terkondensasi, lalu akan melewati pipa alonga, campuran air dan minyak menguap akan masuk ke dalam corong pisah, dan akan memisah antara air dan minyak atsiri.Adapun maksud percobaan ini adalah untuk mengetahui dan memahami cara-cara penyarian simplisia.Adapun tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui hasil ekstraksi dari sampel alang-alang (Imperata cylindrica) secara soxhletasi dan identifikasi kimia.Adapun prinsip percobaan ini adalah berdasarkan pada percobaan yang dilakukan dengan cara menyari simplisia dengan menggunakan beberapa metode penyarian yaitu maserasi, perkolasi, soxhletasi dan refluks kemudian diambil ekstraknya.




BAB IITINJAUAN PUSTAKAA.      Uraian tanaman1.       Klasifikasi tanaman2.       Morfologi tanamanTumbuhan ini bagi banyak orang dikenal sebagai gulma, tumbuh merumput dengan tunas yang merayap di dalam tanah. Tumbuhan alang-alang atau ilalang lebih banyak kita kenal sebagai tumbuhan pengganggu atau gulma, namun ternyata banyak manfaatnya, asal tahu cara mengolahnya.Selama ini Masyarakat yang risih dengan ilalang biasanya membakar tanaman dan rerimbunan lain, atau membabatnya habis. Tetapi jika akarnya masih tertancap kuat di dalam tanah, upaya ini sebenarnya sia-sia. Ia akan tumbuh lagi dan meninggi. Tingginya bisa mencapai 30 - 180 cm, mudah berkembang biak, mempunyai rimpang kaku yang tumbuh menjalar. Batangnya padat, bukunya atau ruasnya berambut jarang.Bunganya menguncup dengan panjang 6 - 30 cm, berwarna putih dan mempunyai biji-biji sangat kecil sekitar 1 mm dan berwarna coklat tua. Bunga atau bijinya berambut halus dan mudah diterbangkan angin. Tumbuhan itu dapat hidup pada ketinggian 1 - 2.700 meter di atas permukaan laut.3.       Nama daerahSumatera disebut laturui, naleueng (Aceh), jih (Gayo), lalang, alang-alang (Melayu), rih (Batak), oo (Nias), hilalang, alang (Minangkabau), lioh (Lampung). Jawa: alang-alang, langangan, kambengan (Jawa), eurih (Sunda), kabut alang (Madura).
Kalimantan: tingen, halalang. Sulawesi: reja (Makassar), deya (Bugis), padanga (Gorontalo), padongo, padang (Sulawesi Utara). Nusa Tenggara: witsyu (Sumbawa), kii (Flores), ambenan (Buru), re (Sasak). Maluku: kuso (Ternate), ige (Halmahera), kusu-kusu (Tiodore). Papua: ruren, gombur, mesofou, ukua, mentahoi, matawe, urmamu, dan omasa.
4.       Kandungan kimiaHasil penelitian tentang tanaman ini menyebutkan bahwa ada kandungan manitol, glukosa, sakharosa, malic acid, citric acid, coixol, arundoin, cylindrin, fernenol, simiarenol, anemonin, asam kersik, damar, dan logam alkali.5.       KegunaanKhasiat alang-alang sangat banyak sebagai obat untuk berbagai gangguan kesehatan, seperti: batu ginjal, infeksi ginjal, kencing batu, batu empedu, buang air kecil tidak lancar atau terus-menerus, air kemih mengandung darah, prostat, keputihan, batuk rejan, batuk darah, mimisan, pendarahan pada wanita, demam, campak, radang hati, hepatitis, tekanan darah tinggi, urat saraf melemah, asma, radang paru-paru, jantung koroner, gangguan pencernaan, diare, dll.6.       Cara penggunaan tradisionala.       untuk mengatasi mimisan, gunakan 60 gram akar alang-alang segar dan 100 gram akar teratai direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya diminum.b.      Mengobati tekanan darah tinggi: 100 gram akar alang-alang, 15 gram meniran, dan 15 gram kunyit direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 300 cc, saring dan diminumc.       Mengatasi gangguan air kemih yang mengandung darah: 100 gram akar alang-alang dan 30 gram daun sendok direbus dengan 2 liter air hingga tersisa 300 cc, saring dan airnya diminum.d.      Buang air kecil tidak lancar dapat diobati dengan 100 gram akar alang-alang dan gula batu secukupnya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan minum airnya.e.      Batu ginjal, ambil 60 gram akar alang-alang, 30 gram daun kejibeling, dan 30 gram rambut jagung direbus denan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan minum airnya.f.        Batu empedu, gunakan 100 gram akar alang-alang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan minum arinya.g.       Atasi asma dengan menggunakan 60 gram akar alang-alang dan 15 kuntum bunga kenop direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya diminum.h.      Untuk gangguan prostat, gunakan 60 gram akar alang-alang, 30 gram sambiloto, dan 30 gram meniran direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya diminum.i.         Kencing Batu, gunakan 100 gram akar alang-alang, 30 gram meniran, dan 30 gram daun kumis kucing direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya diminum.j.        Mengobati jantung koroner dengan menggunakan 100 gram akar alang-alang, 100 gram akar teratai, 25 gram jamur kuping hitam, 25 gram jamur hioko, dan 25 gram jamur putih kering dirbus dengan 800 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan arinya diminum.Catatan: Lakukan 2 kali sehari secara teratur. Untuk penyakit yang berat/serius disarankan tetap konsultasi ke dokter.B.      Uraian tentang metode ekstraksi bahan alam1.       Tujuan ekstraksiTujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian bardifusi masuk ke dalam pelarut. (Wiro alex, 2009, ekstraksi, 1 Oktober 2011, www.wiropharmacyblog.com)2.       Jenis-jenis ekstraksia.       Ekstraksi secara maserasiMaserasi adalah penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari yang sesuai selama tiga hari pada temperatur kamar telindung dari cahaya, cairan penyari akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi rendah (proses difusi). Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar dan di dalam sel. Selama proses maserasi dilakukan pengadukan dan penggantian cairan penyari setiap hari. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan. (Panca setyawati utami, 2010, jenis-jenis ekstraksi, 10 Oktober 2011, www.panca_tia’sweblog.com)Metode maserasi digunakan untuk menyari simplisia yang mengandung komponen kimia yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak mengandung benzoin, tiraks dan lilin.Metode maserasi dapat dilakukan dengan modifikasi sebagai berikut :Ø  Modifikasi maserasi melingkarØ  Modifikasi maserasi digestiØ  Modifikasi maserasi melingkar bertingkatØ  Modifikasi remaserasiØ  Modifikasi dengan mesin pengadukCairan penyari yang biasa digunakan dalam metode maserasi antara lain : air, etanol, campuran air-etanol dan metanol. Bila menggunakan cairan penyari air, maka untuk mencegah pertumbuhan kapang (jamur) yang ditambahkan bahan pengawet seperti alkohol  70% yang diberikan pada awal penyarian. (Tim Dosen UIT, 2011)Keuntungan dari metode ini adalah peralatannya sederhana. Sedang kerugiannya antara lain waktu yang diperlukan untuk mengekstraksi sampel cukup lama, cairan penyari yang digunakan lebih banyak, tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan yang mempunyai tekstur keras seperti benzoin, tiraks dan lilin. (Wiro Alex, 2009, ekstraksi, 10 Oktober 2011,www.wiropharmacyblog.com)b.      Ekstraksi secara perkolasiPerkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Prinsip ekstraksi dengan cara perkolasi adalah serbuk simplisia ditempatkan dalam satu bejana silinder yang pada bagian bawahnya diberi sekat berpori. Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut, sehingga cairan penyari akan melarutkan zat aktif dalam sel-sel simplisia yang dilalui sampai mencapai keadaan jenuh. Gerakan ke bawah cairan penyari yang telah melarutkan zat aktif disebabkan karena adanya kekuatan gaya berat dari cairan penyari itu sendiri dan tekanan penyari dari cairan penyari yang ada di atasnya, dikurangi dengan daya kapiler yang cenderung untuk menahan gerakan ke bawah. (Tim Dosen UIT, 2011)Kekuatan yang berperan pada perkolasi antara lain: gaya berat, kekentalan, daya larut, tegangan permukaan, difusi, osmosis, adhesi, daya kapiler dan daya gesekan (friksi). (Depkes RI, 1986)Alat yang digunakan untuk perkolasi disebut perkolator, cairan yang digunakan untuk menyari disebut cairan penyari atau menstrum, larutan zat aktif yang keluar dari perkolator disebut sari atau perkolat, sedang sisa setelah dilakukannya penyarian disebut ampas atau sisa perkolasi. Adapun bentuk-bentuk dari perkolator, yaitu:Ø  Perkolator berbentuk tabungØ  Perkolator berbentuk paruhØ  Perkolator berbentuk corongKeuntungan metode ini adalah tidak memerlukan langkah tambahan yaitu sampel padat (marc) telah terpisah dari ekstrak.Kerugiannya adalah kontak antara sampel padat tidak merata atau terbatas dibandingkan dengan metode refluks, dan pelarut menjadi dingin selama proses perkolasi sehingga tidak melarutkan komponen secara efisien. Wiro Alex, 2009, ekstraksi, 10 Oktober 2011, www.wiropharmacyblog.com)c.       Ekstraksi secara soxhletasiSoxhlet adalah penyarian simplisia secara berkesinambungan, cairan penyari di dalam labu alas bulat dipanaskan sehingga menguap dan uap cairan penyari mengembun menjadi molekul-molekul air oleh pendingin balik dan jatuh ke dalam selongsong membasahi simplisia sambil mengekstraksi zat aktif yang ada di dalam sel-sel simplisia dan selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah melalui pipa kapiler (sifon), proses ini berlangsung hingga penyarian zat aktif sempurna ditandai dengan beningnya cairan penyari yang melalui pipa sifon (sekitar 20-25 kali sirkulasi) atau jika diidentifikasi dengan kromatografi lapis tipis tidak menampakkan noda lagi. (Tim Dosen UIT, 2011)Keuntungan metode ini adalah :Ø  Dapat digunakan untuk sampel dengan teksturn yang lunak dan tidak tahan terhadap pemanasan secara langsung.Ø  Digunakan pelarut yang lebih sedikitØ  Pemanasannya dapat diaturKerugian metode ini adalah :Ø  Karena pelarut didaur ulang, ekstrak yang terkumpul pada wadah di sebelah bawah terus menerus dipanaskan sehingga dapat menyebabkan reaksi peruraian oleh panas.Ø  Junlah total senyawa-senyawa yang diekstraksi akan melampaui kelarutannya dalam pelarut tertentu sehingga dapat mengendap dalam wadah dan membutuhkan volume pelarut yang lebih banyak untuk melarutkannya.Ø  Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untuk menggunakan pelarut dengan titik didih yang terlalu tinggi, seperti metanol atau air, karena seluruh alat yang berada di bawah kondensor perlu berada pada temperatur ini untuk pergerakan uap pelarut yang efektif.Ø  Metode ini terbatas pada ekstraksi dengan pelarut murni atau campuran azeotropik dan tidak dapat digunakan untuk ekstraksi dengan campuran pelarut, misalnya heksan : diklomertan = 1 : 1, atau pelarut yang di asamkan atau dibasakan, karena uapnya akan mempunyai komposisi yang berbeda dalam pelarut cair di dalam wadah. Wiro Alex, 2009, ekstraksi, 10 Oktober 2011,www.wiropharmacyblog.com)d.      Ekstraksi secara refluksRefluks adalah penyarian yang termasuk dalam metode berkesinambungan, cairan penyari secara kontinyu menyari zay aktif dalam simplisia. Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara sampel dimasukkan ke dalam labu alas bulat bersama-sama dengan cairan penyari lalu dipanaskan, uap-uap cairan penyari terkondensasi pada kondensor bila menjadi molekul-molekul cairan penyari yang akan turun kembali menuju labu alas bulat, akan menyari kembali sampel yang berada pada labu alas bulat, demikian seterusnya berlangsung secara berkesinambungan sampai penyarian sempurna, penggantian pelarut dilakukan sebanyak 3 kali setiap 3 – 4 jam. Filtrat yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan. Wiro Alex, 2009, ekstraksi, 10 Oktober 2011, www.wiropharmacyblog.com)Pemanasan dimaksudkan untuk mempermudah cairan penyari menembus dinding sel simplisia, karena dengan pemanasan sel simplisia mengalami pengembangan sehingga rongga-rongga selnya terbuka dengan demikian pelarut mudah mencapai zat aktif di dalam sel dan melarutkannya sehingga keseimbangan konsentrasi zat aktif di dalam dan di luar sel cepat tercapai dan menyebabkan proses ekstraksi cepat pula tercapai. Selain itu pemanasan dapat memurnikan cairan penyari kembali melalui proses kondensasi. Pada penguapan terjadi perubahan wujud dari fase cair menjadi fase gas atau uap dan selanjutnya setelah mencapai kondensor berubah menjadi fase cair kembali. Pada fase uap zat aktif tidak ikut menguap karena titik didihnya belum tercapai kecuali minyak menguap ikut pula menguap, sedangkan fase uap tersebut akan mengembun karena adanya pengaruh ekstern dengan suhu yna rendah sehingga terjadi perubahan wujud dari uap menjadi cair. (Tim Dosen UIT, 2011)Keuntungan dari metode ini adalah digunakan untuk mengekstraksi sampel-sampel yang mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung. Sedangkan kerugian metode ini adalah membutuhkan volume total pelarut yang besar dan sejumlah manipulasi dari operator.e.      Ekstraksi secara destilasi uap cairDestilasi uap adalah metod yang populer untuk ekstraksi minyak-minyak menguap (esensial) dari sampel tanaman. Metode destilasi uap air diperuntukkan untuk menyari simplisia yang mengandung minyak menguap atau mengandung komponen kimia yang mempunyai titik didih tinggi pada tekanan udara normal. Penyarian minyak menguap dengan cara simplisia dan air ditempatkan dalam labu berbeda. Air dipanaskan dan akan menguap, uap air akan masuk ke dalam labu sampel sambil mengekstraksi minyak menguap yang terdapat dalam simplisia, uap air dan minyak menguap yang telah terekstraksi menuju kondensor dan akan terkondensasi, lalu akan melewati pipa alonga, campuran air dan minyak menguap akan masuk ke dalam corong pisah, dan akan memisah antara air dan minyak atsiri.Destilasi dilakukan dengan cara mendidihkan sampel dalam ketel atau dengan cara mengalirkan uap jenuh (saturated atau superheated) dari ketel pendidih air ke dalam ketel penyulingan.Berdasarkan proses kerjanya, penyulingan (destilasi) dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :Ø  Penyulingan dengan airØ  Penyulingan dengan air dan uapØ  Penyulingan langsung dengan uapC.      Uraian tentang ekstrak
D.      Uraian tentang KLT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar